Gambar News Kuliner Nusantara ala William Wongso di Talaga Sampireun

Kuliner Nusantara ala William Wongso di Talaga Sampireun

21 November 2018

Restoran Talaga Sampireun memiliki komitmen untuk melestarikan kuliner nusantara. Sama halnya dengan William Wongso yang memiliki keinginan agar kuliner nusantara dapat lebih diminati dan disukai oleh lebih banyak orang. Salah satu cara untuk merealisasi komitmen21 November 2018

-->

Restoran Talaga Sampireun memiliki komitmen untuk melestarikan kuliner nusantara. Sama halnya dengan William Wongso yang memiliki keinginan agar kuliner nusantara dapat lebih diminati dan disukai oleh lebih banyak orang. Salah satu cara untuk merealisasi komitmen tersebut adalah dengan mengajak William Wongso untuk melakukan kerja sama.

"William Wongso adalah pakar kuliner yang terkenal di Indonesia sekaligus duta kuliner Indonesia yang diperhitungkan dan diapresiasi oleh dunia. Ia secara konsisten memperkenalkan kuliner Indonesia di seluruh benua, salah satu caranya dengan aktif melakukan diplomasi kuliner," kata Carnelisia Valia, General Manager Talaga Sampireun dan Bumi Sampireun, Sabtu, 17 November 2018.

Pihaknya ingin kuliner nusantara semakin eksis di zaman yang semakin berkembang, seperti saat ini. Saat ini restoran Talaga Sampireun yang berada di Bintaro, Ancol, dan Puri juga satu Bumi Sampireun di Vimala Hills telah menyiapkan lima menu kreasi William Wongso. Kelimanya yakni: Ayam Tangkap Aceh, Gulai Ikan Patin, Gadon (pepes daging), Dadar Pegagan dan Nasi Minyak Batanghari Daging Masak Hitam.

"Menu-menu yang dihadirkan adalah menu yang terdapat di buku William Wongso yang mendapatkan penghargaan di Gourmand World Cookbook Awards ke-22 pada Mei 2017," tambah Valia.

Pegiat Kuliner William Wongso, menyambut baik ajakan Talaga Sampireun untuk melestarikan kuliner nusantara. William Wongso diminta untuk membuat lima menu Nusantara yang diakui sulit.

"Memang sulit untuk memilih masakan-masakan Indonesia, tetapi karena permintaannya diminta lima jenis, maka saya ambil sikap prioritas karena makanan khas di daerah-daerah yang lebih dikenal, misalnya Aceh, Jambi, Jawa, Melayu atau Bangka. Serta masakan khas dengan pegagan. Memang sulit jika diminta memilih masakan nusantara ini karena semua memiliki kekhasan dan kearifan lokal yang tidak bisa diganggu gugat," katanya saat konferensi pers di Talaga Sampireun Bintaro, Sabtu, 17 November 2018.

Baginya Indonesia dengan dengan 17 ribu kepulauan, 34 provinsi, telah membuat kuliner Indonesia sangat beragam. Dia berpendapat, jika kita mau menyajikan dalam satu kesempatan sampai kapanpun tidak akan selesai.

"Jadi prinsipnya saya coba ke satu, saya ambil Aceh supaya lebih populer, dan bukan masakan yang sulit, tapi unik adalah ayam tangkap. Daun temurui atau salam koja itu penting untuk hal ini," katanya.

Menu kedua adalah gulai ikan patin. Khusus mengenai ikan patin, William Wongso berharap lingkungan sungai-sungai di mana pun bisa dipertahankan keasriannya. "Sehingga ikan-ikan sungai akan tetap hidup dan berkembang untuk generasi yang akan dating. Menurut saya ikan patin dari sungai itu tidak bisa disamakan dengan ikan patin yang dibudidayakan karena lingkungannya berbeda," tambahnya.

Menu berikutnya adalah gadon. Gadon menurutnya merupakan salah satu representasi masakan Jawa. Di Jawa, gadon merupakan masakan khas dengan daging cincang yang cukup unik.

Menu selanjutnya adalah nasi minyak. "Dari semua jenis nasi-nasian yang aromatic, nasi minyak ini yang paling unik karena komposisi dan proses membuatnya."

Dia bercerita untuk membuat nasi ini dibutuhkan setidaknya 10 hingga 12 macam rempah. Dan itupun tidak digiling, rempahnya dimasak sebagai teh rempah, dan airnya untuk memasak. Nasi ini ditambah macam-macam bahan lagi seperti nanas, tomat, serta minyak samin. Padanannya adalah daging masak hitam yang tidak menggunakan santan, melainkan hanya menggunakan parutan kelapa yang disangrai hingga hitam, dan ditumbuh hingga berminyak. Ini seolah-olah sejenis rendang khas dari Jambi.

Terkait dadar pegagan, dia menyarankan percampuran telur dan daun pegagan ini bisa dinikmati untuk anak-anak sebagai bekal atau sarapan. "Masyarakat kita tidak mengenal bahan-bahan alami yang sehat seperti halnya pegagan. Pegagan tumbuh di mana-mana. Pegagan kalau di Colombo atau India disebut prime food, disajikan secara sederhana pakai dadar telur bagi anak-anak bisa dinikmati untuk bekal ke sekolah atau sarapan pagi," tutupnya.

Dengan adanya kolaborasi ini, harapannya adalah agar lebih banyak orang yang tertarik dan mencoba Kuliner Nusantara di Talaga Sampireun dan Bumi Sampireun. Dan menjadikan kuliner nusantara sebagai pilihan dan menu favorit juga membuat semakin banyak orang yang mengagumi Kuliner Nusantara.

Semua menu Kuliner Nusantara ala William Wongso sudah dapat dinikmati mulai tanggal 12 November di semua outlet talaga Sampireun dan Bumi Sampireun Vimala Hills. Dengan harga Rp30.000-Rp110.000 (belum termasuk pajak dan servis), selama bulan November pengunjung mendapatkan diskon 20% untuk semua menu Kuliner Nusantara ala William Wongso.

FIND YOUR NEWS/ ARTICLES

  • arrow
  • arrow