News & Stories

Jelajah Warisan Arsitektur Bareng ARCH:ID dan IAI, Singgung Terowongan Penghubung BXc dan Stasiun Jurangmangu!
MAY 11, 2025

Jelajah Warisan Arsitektur Bareng ARCH:ID dan IAI, Singgung Terowongan Penghubung BXc dan Stasiun Jurangmangu!

Bintaro Jaya – Tangerang Selatan. Pada 11 Mei 2025, ARCH:ID bekerja sama dengan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) menyelenggarakan kegiatan Heritage Trail—sebuah tur arsitektur yang mengajak peserta menelusuri warisan sejarah serta transformasi kawasan kota.
 

Kegiatan ini semakin istimewa dengan kehadiran dua tokoh penting di bidang arsitektur dan pengembangan kawasan: Prof. Johannes Widodo dari Departemen Arsitektur National University of Singapore (NUS), serta Bapak Widya Sena Pradipta, VP Non Railway Asset Development Planning PT KAI. Keduanya memberikan wawasan mendalam tentang pentingnya pelestarian arsitektur serta integrasi transportasi dalam pengembangan kawasan perkotaan.
 

Salah satu topik utama yang dibahas dalam sesi ini adalah pembangunan terowongan pejalan kaki yang menghubungkan Stasiun Jurangmangu dengan Bintaro Jaya Xchange Mall. Proyek ini menjadi contoh nyata bagaimana infrastruktur adaptif dapat meningkatkan kenyamanan dan konektivitas dalam perencanaan kota.
 

Menariknya, terowongan ini dibangun dengan investasi skala besar sebagai bagian dari solusi jangka panjang terhadap persoalan lalu lintas, khususnya di wilayah Tangerang Selatan, termasuk Kecamatan Pondok Aren. Dengan mengintegrasikan akses transportasi publik langsung ke pusat aktivitas masyarakat, proyek ini turut mengurangi beban kendaraan pribadi dan memperkuat mobilitas warga secara menyeluruh.
 

Menurut Adhitya Sasongko, selaku Planning & Development Manager PT Jaya Raya Property, proyek tersebut tidak hanya menjawab kebutuhan fungsional, tetapi juga mencerminkan visi jangka panjang dalam pengembangan kota yang berkelanjutan.
 

“Terowongan penghubung ini adalah langkah nyata bagaimana desain urban dapat menyatukan fungsi, kenyamanan, dan aksesibilitas publik dalam satu ruang yang saling terintegrasi,” jelas Pak Adit.
 

Kegiatan Heritage Trail ini juga menjadi ajang diskusi terbuka bagi arsitek, perencana kota, dan para pemangku kepentingan untuk melihat kota sebagai ruang hidup yang terus berkembang—tidak hanya dari sisi fisik, tetapi juga dari nilai historis dan sosialnya. Bintaro Jaya pun menjadi salah satu contoh kawasan yang terus tumbuh dengan pendekatan desain yang terintegrasi dan berorientasi pada masa depan.

SHARE THIS ARTICLE

Up next